Menko Pangan Hadiri Pembagian Sembako di Semarang
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, perhatian tertuju pada kehadirannya dalam acara pembagian paket sembako gratis untuk para pengemudi ojek online (ojol) di Gudang Bulog Palebon, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/12/2025).
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 500 pengemudi ojol yang sehari-hari menggantungkan penghasilan dari layanan transportasi berbasis aplikasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat sekaligus memastikan distribusi pangan berjalan merata, terutama menjelang akhir tahun.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti. Kehadiran jajaran pemerintah pusat dan daerah ini menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Suasana Cair dan Interaksi Hangat dengan Ojol
Dalam sambutannya, Zulhas menciptakan suasana cair dengan berinteraksi langsung bersama para pengemudi ojol. Ia mengawali dengan pertanyaan sederhana seputar pejabat daerah yang hadir di lokasi.
Zulhas bertanya kepada para ojol mengenai nama Wakil Gubernur Jawa Tengah. Dengan kompak, para pengemudi menjawab, “Gus Yasin.” Jawaban tersebut langsung disambut Zulhas dengan nada bercanda.
“Ya, nanti dapat hadiah,” ujar Zulhas, disambut tawa dan tepuk tangan peserta.
Ia kemudian melanjutkan dengan pertanyaan serupa mengenai nama Wali Kota Semarang. Para ojol kembali menjawab serempak, “Bu Agustin.”
“Ya, nanti akan dapat hadiah sembako,” timpal Zulhas dengan gaya santai.
Interaksi tersebut membuat suasana acara semakin hangat. Para pengemudi ojol tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan, sekaligus merasa diperhatikan langsung oleh pemerintah.
Kelakar Soal Video Viral Manggul Beras
Puncak kelakar terjadi ketika Zulhas bertanya mengenai siapa nama Menteri Koordinator Bidang Pangan. Jawaban para ojol beragam, mulai dari “Pak Zulhas” hingga “Pak Zulkifli Hasan.”
Mendengar jawaban tersebut, Zulhas langsung menyinggung video dirinya yang sempat viral di media sosial.
“Kenalnya karena manggul beras ya?” ujar Zulhas sambil tertawa.
Pernyataan tersebut merujuk pada video Zulhas yang sebelumnya ramai diperbincangkan publik saat ia memanggul sekarung beras untuk korban banjir di Padang, Sumatera Barat. Aksi tersebut menuai beragam respons, mulai dari apresiasi hingga kritik, namun tetap berhasil menarik perhatian luas masyarakat.
Dengan kelakar itu, Zulhas seolah menyadari bahwa citra dirinya di mata publik saat ini turut dibentuk oleh momen-momen spontan yang terekam dan tersebar di media sosial.
Pantun Penutup dan Tanpa Pernyataan Pers
Usai berinteraksi dengan para pengemudi ojol, Zulhas menutup sambutannya dengan sebuah pantun. Pantun tersebut disampaikan dengan nada ringan, selaras dengan suasana acara yang penuh keakraban.
Setelah acara selesai, Zulhas langsung meninggalkan lokasi. Ia tidak memberikan keterangan tambahan kepada awak media yang telah menunggu di lokasi kegiatan. Sikap tersebut menunjukkan bahwa fokus kehadirannya lebih diarahkan pada kegiatan sosial ketimbang agenda politik atau pernyataan resmi.
Rincian Paket Sembako untuk Ojol
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Sri Muniati, menjelaskan secara rinci isi paket sembako yang dibagikan kepada para pengemudi ojol. Setiap paket terdiri dari beras premium seberat lima kilogram, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, dan satu kilogram terigu.
“Nilai paket sembako tersebut sekitar Rp145 ribu,” ujar Sri Muniati.
Ia menambahkan bahwa Bulog berkomitmen mendukung program-program pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama bagi kelompok masyarakat yang rentan terhadap fluktuasi ekonomi.
Makna Simbolik dan Pesan Ketahanan Pangan
Kegiatan pembagian sembako ini tidak hanya bernilai bantuan langsung, tetapi juga memiliki makna simbolik. Kehadiran Menko Pangan secara langsung di gudang Bulog menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengawal rantai distribusi pangan dari hulu ke hilir.
Kelakar Zulhas soal memanggul beras juga memperlihatkan upaya membangun komunikasi yang lebih dekat dengan masyarakat. Di era media sosial, gestur sederhana dapat membentuk persepsi publik yang kuat terhadap seorang pejabat.
Di sisi lain, aksi tersebut juga menegaskan pesan bahwa pangan adalah isu fundamental yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Baik dalam kondisi bencana, seperti banjir di Padang, maupun dalam keseharian para pengemudi ojol, beras dan bahan pokok tetap menjadi kebutuhan utama.
Ojol sebagai Bagian Ekosistem Ekonomi Perkotaan
Para pengemudi ojol yang hadir dalam kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari ekosistem ekonomi perkotaan. Mereka tidak hanya berperan sebagai penyedia jasa transportasi, tetapi juga penggerak roda ekonomi harian masyarakat.
Bantuan sembako menjelang akhir tahun dinilai dapat membantu meringankan beban pengeluaran, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan hidup. Kehadiran pejabat negara dalam kegiatan semacam ini juga memberi pengakuan atas peran strategis para pekerja sektor informal.
Penutup: Antara Kelakar dan Kebijakan
Kelakar Zulhas dalam merespons video viral memanggul beras menjadi cerminan gaya komunikasi politik yang lebih santai dan membumi. Di balik candaan tersebut, tersimpan pesan penting tentang kehadiran negara dalam urusan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui acara di Semarang ini, pemerintah kembali menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal angka dan kebijakan, tetapi juga tentang empati, kedekatan, dan respons terhadap kebutuhan nyata di lapangan. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan kepercayaan publik terhadap program pangan nasional dapat terus terjaga.
Baca Juga : Video Penganiayaan Pemotor di Parepare Viral, Pelaku Ditangkap Polisi
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : beritabandar

