Relasi yang Terkuak Lagi
cctvjalanan.web.id — Nama Johnny Gerard Plate, mantan Sekjen Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika, kembali jadi sorotan publik. Bukan hanya karena vonis 15 tahun penjara dalam kasus korupsi BTS BAKTI Kominfo pada 2023, tetapi juga karena jejak hubungannya dengan sosok pengusaha migas kontroversial, Mohammad Riza Chalid.
Kedekatan keduanya sudah lama disebutkan dalam sejumlah publikasi. Bahkan, dalam investigasi jurnalis senior Uni Lubis berjudul “Senjakala Bisnis Riza Chalid” (20 Desember 2015), Johnny Plate digambarkan sebagai orang kepercayaan sekaligus tangan kanan Riza.
Cerita dari Warung Buncit
Dalam catatan Uni, saat dirinya mewawancarai Riza Chalid di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, sang pengusaha migas itu secara langsung memperkenalkan Johnny Plate sebagai sosok yang selalu berada di lingkarannya.
Hubungan tersebut tak hanya sebatas pertemanan. Johnny bahkan sempat menduduki posisi strategis di jajaran direksi AirAsia Indonesia, maskapai yang disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan investasi Riza.
Kedekatan itu dianggap krusial mengingat industri penerbangan sangat bergantung pada akses regulasi dan izin pemerintah, sesuatu yang tidak lepas dari jejaring politik.
Si “Gasoline Godfather”
Riza Chalid sendiri bukan figur asing di dunia bisnis energi. Ia kerap dijuluki “Gasoline Godfather”, karena melalui perusahaannya, Global Energy Resources, berhasil menguasai jalur impor minyak Pertamina lewat anak usaha Petral.
Sebelum Petral akhirnya dibubarkan, nilai transaksi impor minyak yang dikelolanya ditaksir mencapai Rp1,7 triliun per hari. Jumlah yang fantastis itu menjadikan Riza salah satu aktor paling berpengaruh di balik panggung bisnis migas nasional.
Beberapa publikasi dan catatan lama juga menyebut Johnny Plate kerap berada dalam lingkaran perusahaan dan jaringan bisnis Riza di kawasan Buncit 49, Jakarta Selatan, yang dikenal sebagai “markas” pengusaha minyak itu.
Jalan Berbeda, Nasib Berbeda
Meski keduanya pernah berada dalam orbit bisnis yang sama, jalan mereka kemudian berbeda. Johnny memilih jalur politik dengan bergabung ke Partai NasDem hingga akhirnya dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kominfo. Namun, karier politiknya runtuh setelah terjerat korupsi BTS BAKTI Kominfo.
Sementara itu, Riza Chalid kini menjadi buronan internasional setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah 2018–2023 dengan kerugian negara ditaksir mencapai Rp285 triliun. Kejaksaan Agung telah resmi memasukkan namanya ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 19 Agustus 2025.
Fakta yang Tak Terbantahkan
Walaupun kasus hukum keduanya tidak saling berkaitan, catatan lama tetap menunjukkan satu fakta yang sulit dipungkiri: Johnny Plate pernah menjadi tangan kanan Riza Chalid.
Relasi historis ini menambah warna dalam narasi politik dan bisnis energi Indonesia. Bagi publik, hubungan lama tersebut menjadi pengingat bahwa persilangan kepentingan bisnis dan politik kerap meninggalkan jejak panjang, bahkan hingga bertahun-tahun setelahnya.
Kesimpulan
Kisah Riza Chalid dan Johnny Plate kembali muncul ke permukaan di tengah sorotan kasus besar yang menjerat keduanya. Satu berada di balik jeruji besi, satu lagi masih buron. Namun, sejarah mencatat keduanya pernah berada dalam lingkaran yang sama — jaringan bisnis migas yang penuh pengaruh dan kontroversi.
Cek juga artikel terbaru dari beritajalan.web.id

