cctvjalanan.web.id Kawasan Cakung, Jakarta Timur, digemparkan oleh peristiwa tragis yang menimpa seorang hansip atau petugas keamanan lingkungan. Korban tewas tertembak ketika berusaha menggagalkan aksi pencurian sepeda motor di wilayah yang dijaganya. Peristiwa ini terekam kamera CCTV dan viral di media sosial, memunculkan duka sekaligus kemarahan publik.
Kepolisian membenarkan adanya insiden tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyampaikan bahwa pelaku penembakan kini tengah diburu. “Korban tertembak di bagian perut. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran,” ujar Budi dalam keterangan resminya.
Kronologi Peristiwa Penembakan
Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi di lokasi, peristiwa bermula ketika korban yang bertugas menjaga keamanan lingkungan mendapati dua orang pelaku tengah berusaha mencuri sepeda motor milik warga. Kejadian itu terjadi di sebuah gang pemukiman yang relatif sepi pada dini hari.
Korban, yang dikenal warga sebagai sosok disiplin dan berani, langsung menghampiri pelaku untuk mencegah tindakan tersebut. Namun, salah satu pelaku yang membawa senjata api spontan menembakkan pelurunya ke arah korban. Tembakan tersebut mengenai bagian perut korban dan membuatnya tersungkur di tempat.
Warga sekitar yang mendengar suara letusan segera keluar rumah. Mereka menemukan korban dalam kondisi kritis dan segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong akibat luka tembak yang cukup parah.
Polisi menyebutkan bahwa kedua pelaku langsung melarikan diri setelah menembak korban. Salah satu dari mereka bahkan meninggalkan barang bukti berupa helm dan sarung tangan di lokasi kejadian. Barang-barang tersebut kini diamankan oleh tim forensik untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Identitas Korban dan Respons Warga
Korban diketahui bernama Supriyadi, warga setempat yang telah bertugas sebagai hansip selama lebih dari delapan tahun. Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah, tegas, dan aktif dalam kegiatan ronda malam. Bagi warga sekitar, Supriyadi bukan sekadar penjaga keamanan, tetapi juga sahabat yang selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan.
Salah satu warga, Hendra, mengaku masih tidak percaya atas kejadian tersebut. “Pak Supriyadi itu orangnya baik dan berani. Kalau ada yang mencurigakan, pasti dia yang pertama datang. Kami kehilangan sosok yang sangat berjasa,” ujarnya dengan nada haru.
Suasana duka menyelimuti rumah korban. Tetangga dan kerabat berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Pemerintah kelurahan setempat juga memberikan penghormatan dan dukungan moral kepada keluarga korban atas keberanian dan pengabdiannya menjaga keamanan lingkungan.
Polisi Buru Pelaku Berdasarkan Rekaman CCTV
Kepolisian mengonfirmasi bahwa seluruh kejadian terekam jelas dalam kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi. Dalam rekaman, terlihat dua orang pelaku datang dengan sepeda motor dan berhenti di depan rumah warga. Salah satu pelaku tampak berusaha membobol kunci kendaraan, sementara yang lain berjaga sambil memantau situasi.
Ketika korban datang dan mencoba menghalangi, pelaku yang berjaga langsung mengarahkan pistol ke tubuh korban dan melepaskan tembakan. Setelah itu, keduanya kabur meninggalkan korban yang tergeletak.
Tim Resmob Polres Metro Jakarta Timur bekerja sama dengan Polda Metro Jaya telah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi. Polisi juga menelusuri kemungkinan keterkaitan kelompok tersebut dengan jaringan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bersenjata yang belakangan marak beraksi di wilayah Jabodetabek.
“Tim sudah bergerak untuk melakukan pengejaran. Kami mengimbau pelaku segera menyerahkan diri,” tegas Kombes Pol Budi Hermanto.
Maraknya Aksi Curanmor dan Upaya Pencegahan
Kasus ini menambah panjang daftar tindak kriminal curanmor bersenjata di Jakarta. Dalam beberapa bulan terakhir, kepolisian mencatat peningkatan signifikan pada kasus pencurian kendaraan bermotor di kawasan permukiman padat. Modusnya pun semakin beragam, mulai dari menggunakan kunci T hingga senjata api rakitan.
Polisi meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari. Pemasangan kamera pengawas dan sistem keamanan lingkungan seperti portal atau ronda malam rutin dinilai penting untuk mencegah kejadian serupa.
Pihak kepolisian juga tengah mengembangkan sistem crime mapping digital, yang memungkinkan deteksi pola kejahatan berdasarkan wilayah rawan. Dengan demikian, patroli bisa difokuskan pada titik-titik dengan tingkat risiko tinggi.
Penghormatan bagi Keberanian Korban
Meski kehilangan sosok penting, masyarakat Cakung menganggap Supriyadi sebagai pahlawan lokal. Tindakannya yang berani dianggap telah mencegah pencurian dan melindungi warga lain dari potensi bahaya. Banyak netizen juga memberikan dukungan dan penghormatan melalui media sosial, menyebut korban sebagai contoh nyata keberanian di tengah ancaman kriminalitas.
Pemerintah daerah disebut sedang menyiapkan bentuk penghargaan bagi korban sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengorbanannya. Sementara itu, keluarga besar Polri berjanji akan membantu proses hukum hingga pelaku tertangkap.
Harapan Masyarakat dan Penegasan Polisi
Masyarakat berharap agar aparat segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal. Mereka juga mendesak agar pemerintah memperkuat keamanan lingkungan melalui sistem pengawasan terpadu, termasuk peningkatan jumlah CCTV dan koordinasi antara warga dengan aparat.
Kombes Pol Budi Hermanto memastikan pihaknya tidak akan berhenti sebelum pelaku tertangkap. “Kami akan kejar sampai dapat. Ini bukan sekadar penegakan hukum, tapi bentuk keadilan bagi korban dan keluarganya,” tegasnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa menjaga keamanan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Keberanian Supriyadi menunjukkan bahwa ketegasan dan kepedulian masyarakat tetap menjadi benteng pertama melawan kejahatan.

Cek Juga Artikel Dari Platform rumahjurnal.online
