cctvjalanan.web.id Di tengah dinamika kehidupan perkotaan, seniman jalanan kerap menjadi wajah kebudayaan yang paling dekat dengan masyarakat, namun sekaligus paling sering terpinggirkan. Ekspresi seni yang lahir dari ruang publik ini sering kali dipandang sebelah mata, dianggap tidak mapan, bahkan kerap berhadapan dengan stigma negatif. Padahal, seni jalanan menyimpan potensi besar sebagai medium ekspresi sosial, kritik budaya, serta identitas komunitas.
Melihat realitas tersebut, Muhammadiyah melalui Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat mengambil langkah nyata untuk menghadirkan perubahan. Upaya ini diwujudkan melalui penyaluran sarana dan prasarana kebudayaan bagi komunitas seniman jalanan, sebagai bentuk keberpihakan terhadap kelompok yang selama ini jarang mendapat akses dukungan formal.
Kolaborasi untuk Pemberdayaan Kebudayaan
Penyerahan sarana kebudayaan ini merupakan hasil kolaborasi antara LSB PP Muhammadiyah dan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Langkah ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi diarahkan untuk memperkuat kapasitas seniman jalanan dalam berkarya dan mengembangkan komunitasnya secara berkelanjutan.
Sejumlah komunitas seni jalanan menerima dukungan berupa alat dan perlengkapan yang dapat menunjang aktivitas kebudayaan mereka. Komunitas tersebut berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari kelompok musik jalanan, seni visual, hingga komunitas seniman disabilitas. Keberagaman ini mencerminkan luasnya spektrum kebudayaan yang ingin dirangkul.
Muhammadiyah sebagai Ruang Inklusif
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni, menegaskan bahwa Muhammadiyah hadir sebagai “tenda besar” bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk seniman jalanan. Pernyataan ini menjadi penegasan sikap organisasi bahwa kreativitas dan inovasi merupakan bagian penting dari kemajuan peradaban.
Menurutnya, masyarakat yang ingin maju adalah masyarakat yang memberi ruang bagi warganya untuk berkreasi. Seni dan budaya tidak diposisikan sebagai elemen pinggiran, melainkan sebagai kekuatan yang dapat mendorong perubahan sosial dan penguatan karakter bangsa.
Meluruskan Persepsi tentang Muhammadiyah dan Seni
Selama ini, masih terdapat anggapan bahwa Muhammadiyah bersikap kaku atau bahkan anti terhadap kesenian dan kebudayaan. Pandangan tersebut disangkal secara tegas oleh Syafiq. Ia menekankan bahwa Muhammadiyah justru memiliki tradisi panjang dalam mengembangkan seni dan budaya yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadaban.
Keberadaan Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah menjadi bukti konkret bahwa seni dan kebudayaan memiliki tempat strategis dalam gerakan persyarikatan. LSB dipandang memiliki peran penting dalam menampilkan wajah kebudayaan Muhammadiyah yang inklusif, progresif, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Sarana Kebudayaan sebagai Modal Pemberdayaan
Dukungan sarana dan prasarana kebudayaan bukan sekadar bantuan fisik. Lebih dari itu, fasilitas tersebut menjadi modal awal bagi seniman jalanan untuk meningkatkan kualitas karya, memperluas jejaring, dan membangun kemandirian komunitas.
Bagi seniman jalanan, keterbatasan akses terhadap alat dan ruang sering kali menjadi hambatan utama. Dengan adanya dukungan ini, mereka diharapkan dapat lebih fokus pada proses kreatif, mengembangkan potensi diri, serta meningkatkan daya tawar di ruang publik.
Inklusivitas bagi Seniman Disabilitas
Salah satu aspek penting dari program ini adalah keterlibatan komunitas seniman dari kelompok disabilitas. Kehadiran mereka menegaskan bahwa seni merupakan ruang yang setara bagi semua orang, tanpa memandang kondisi fisik.
Muhammadiyah melihat pemberdayaan seniman disabilitas sebagai bagian dari komitmen terhadap keadilan sosial dan kesetaraan. Dukungan ini diharapkan mampu membuka peluang lebih luas bagi seniman disabilitas untuk mengekspresikan diri dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan kebudayaan.
Seni Jalanan sebagai Cermin Masyarakat
Seni jalanan memiliki keunikan karena lahir langsung dari denyut kehidupan masyarakat. Tema-tema yang diangkat sering kali mencerminkan realitas sosial, kegelisahan, serta harapan publik. Oleh karena itu, keberadaan seniman jalanan seharusnya dipandang sebagai aset budaya, bukan gangguan ketertiban.
Dengan memberikan ruang dan dukungan, Muhammadiyah ingin mendorong seni jalanan agar berkembang secara lebih positif dan produktif. Seni tidak lagi sekadar ekspresi spontan, tetapi dapat menjadi medium edukasi dan dialog sosial.
Peran Strategis LSB Muhammadiyah
Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam menjembatani dunia seni dengan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. LSB diharapkan mampu menjadi fasilitator, pendamping, sekaligus ruang dialog bagi para seniman dari berbagai latar belakang.
Melalui program-program pemberdayaan, LSB tidak hanya mengangkat martabat seniman jalanan, tetapi juga memperkaya khazanah kebudayaan nasional. Pendekatan ini sejalan dengan misi Muhammadiyah untuk membangun masyarakat berkemajuan.
Menuju Ekosistem Seni yang Berkeadilan
Langkah nyata Muhammadiyah dalam memberdayakan seniman jalanan menjadi contoh penting bagaimana organisasi masyarakat dapat berperan aktif dalam menciptakan ekosistem seni yang lebih adil. Dukungan yang diberikan tidak berhenti pada bantuan sesaat, tetapi diarahkan untuk membangun keberlanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas seni menjadi kunci untuk memastikan bahwa seni dan budaya dapat tumbuh secara sehat dan inklusif.
Penutup: Seni sebagai Jalan Kemajuan
Upaya Muhammadiyah melalui Lembaga Seni Budaya dalam memberdayakan seniman jalanan menunjukkan bahwa seni adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan manusia. Dengan membuka ruang, memberikan dukungan, dan menghapus stigma, seni jalanan dapat berkembang menjadi kekuatan sosial yang positif.
Langkah ini menegaskan bahwa kemajuan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi dan teknologi, tetapi juga dari sejauh mana sebuah masyarakat mampu merawat kreativitas, keberagaman, dan kemanusiaan. Muhammadiyah, melalui peran inklusifnya, kembali menunjukkan komitmen untuk hadir bersama mereka yang selama ini berada di pinggir ruang kebudayaan.

Cek Juga Artikel Dari Platform mabar.online
