cctvjalanan.web.id – Presiden Prabowo Subianto kembali mengenang perjalanan panjangnya di dunia politik saat berbicara dalam puncak acara Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung sejarah dukungan PKS pada beberapa kontestasi Pilpres sebelumnya, termasuk Pilpres 2024 di mana PKS tidak mengusungnya sebagai calon presiden. Meski demikian, ia menegaskan tidak memiliki dendam, termasuk kepada rivalnya saat itu, Anies Baswedan.
“Kita ingin menang tapi kita juga harus siap kalah. Kalau mau belajar kalah, belajar dari Prabowo Subianto. Lima kali pemilihan, empat kali kalah. PKS ikut-ikut lagi,” ujar Prabowo disambut tawa hadirin.
🗳️ Kenang Pilpres 2024
Prabowo secara santai mengingat bagaimana PKS tidak lagi mendukungnya pada Pilpres 2024. Ia bahkan sempat bercanda mengenai rekam jejak dukungan PKS di masa lalu.
“Dua kali dukung gue, dua kali kalah. Yang gue menang, lu nggak dukung lagi, ha-ha-ha… Tapi oke, yang lewat, lewat. Kita bersatu sekarang demi bangsa dan negara,” ucap Prabowo yang disambut tepuk tangan meriah.
Pernyataan itu menegaskan sikap Prabowo untuk melupakan rivalitas politik masa lalu demi kepentingan bangsa.
🤝 Tak Simpan Dendam pada Anies Baswedan
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyinggung hubungannya dengan Anies Baswedan, yang menjadi rivalnya di Pilpres 2024.
Prabowo menekankan bahwa politik harus dijalani dengan suasana riang dan tanpa dendam pribadi.
“Ya politik seperti itu, politik harus rame, nggak ada masalah. Aku terus terang aja loh, saya tuh nggak dendam sama Anies, nggak. Kalau dikasih nilai 11, itu gue nggak marah itu,” kata Prabowo sambil tertawa.
Bahkan, Prabowo menyebut kehadiran Anies di Pilpres 2024 justru secara tidak langsung membantunya meraih kemenangan karena mendapatkan simpati dari kalangan pemilih.
“Sebenernya dia yang bantu aku menang, karena emak-emak kasihan gitu lho, iya kan,” ucapnya yang kembali disambut tawa audiens.
🇮🇩 Pesan Persatuan untuk Bangsa
Prabowo memanfaatkan momentum Munas PKS untuk menyerukan persatuan lintas partai politik. Menurutnya, perbedaan pilihan politik dalam kontestasi demokrasi tidak boleh menjadi penghalang bagi kerja sama untuk kepentingan bangsa.
“Yang lewat, lewat. Kita harus bersatu sekarang demi bangsa dan negara,” tegas Prabowo.
Pernyataan ini menunjukkan sikap rekonsiliasi yang konsisten dengan arah kebijakan pemerintahannya untuk memperkuat stabilitas politik nasional.
⚖️ PKS dan Rivalitas yang Dinamis
PKS pernah menjadi salah satu partai pendukung Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019. Namun, pada Pilpres 2024, PKS memilih mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Keputusan itu sempat membuat hubungan politik PKS dan Prabowo berada di jalur yang berlawanan. Namun, setelah Pilpres 2024, dinamika politik berangsur mencair dengan ajakan rekonsiliasi dari kedua belah pihak.
Pidato Prabowo di hadapan kader PKS dalam Munas VI menjadi simbol penting kembalinya hubungan baik antara pemerintah dan partai oposisi di masa lalu.
📈 Makna Pidato Prabowo
Pidato santai namun penuh makna yang disampaikan Prabowo menegaskan beberapa hal:
- Kematangan Politik: Menunjukkan bahwa rivalitas politik tidak harus berakhir dengan permusuhan pribadi.
- Rekonsiliasi: Menandakan keinginan pemerintah untuk merangkul semua pihak demi tujuan bersama.
- Pesan Demokrasi: Mengingatkan masyarakat bahwa kemenangan dan kekalahan dalam politik adalah bagian dari proses demokrasi yang harus diterima dengan lapang dada.
🔎 Kesimpulan
Pidato Prabowo Subianto di Munas VI PKS menjadi momen penting yang menunjukkan sikap rekonsiliatif presiden terpilih periode 2024-2029 tersebut.
Dengan menegaskan tidak menyimpan dendam terhadap Anies Baswedan maupun PKS, Prabowo mengajak semua pihak untuk melupakan rivalitas politik dan fokus pada pembangunan bangsa.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas politik nasional, membuka peluang kolaborasi lintas partai, dan menjadi contoh bagi para elite politik untuk mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan kelompok.
Cek juga platform artikel terbaru dari radarbandung

