cctvjalanan.web.id Warga yang melintas di kawasan Jalan Cipayung–Pitara, Kota Depok, tampaknya harus sedikit bersabar. Pekerjaan rekonstruksi dan pelebaran jalan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok belum sepenuhnya rampung.
Proyek ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah kota untuk memperbaiki konektivitas antarwilayah, namun prosesnya memerlukan waktu lebih lama dari rencana awal. Akibatnya, sebagian ruas jalan masih ditutup dan arus lalu lintas harus dialihkan sementara ke jalur alternatif.
Perpanjangan Waktu Pekerjaan
Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan bahwa rekonstruksi Jalan Cipayung–Pitara semula dijadwalkan selesai lebih cepat. Namun, adanya beberapa kendala teknis membuat jadwal harus diperpanjang.
Menurutnya, sejumlah alat berat masih harus beroperasi di lapangan untuk tahap pelebaran dan penguatan struktur jalan. Karena ruang manuver peralatan cukup sempit, penutupan sementara jalur utama tidak bisa dihindari.
“Beberapa waktu lalu masih ada alat berat yang bekerja, dan kami membutuhkan ruang gerak untuk manuver. Saat ini alat berat sudah mulai dikurangi, tetapi pekerjaan pelebaran masih berjalan sehingga jalan tetap dialihkan,” ujar Citra.
Ia menambahkan, proses pengerjaan tidak bisa dilakukan tergesa-gesa karena harus memastikan kualitas struktur jalan sesuai standar. Jika terburu-buru dibuka tanpa pengujian beton dan drainase, risiko kerusakan dini bisa terjadi dalam waktu singkat.
Gangguan Sementara untuk Hasil Jangka Panjang
Citra mengakui bahwa proyek ini memang berdampak langsung terhadap mobilitas warga sekitar. Banyak pengendara yang harus menempuh jarak lebih jauh atau terjebak antrean di jalan alternatif. Namun, ia menegaskan bahwa tujuan utama proyek ini adalah menciptakan infrastruktur yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami paham kondisi ini membuat tidak nyaman. Tapi kami mohon masyarakat bersabar. Pekerjaan ini untuk kepentingan bersama, bukan hanya untuk mempercantik jalan, tapi juga untuk memperkuat struktur agar tidak mudah rusak saat hujan deras,” jelasnya.
DPUPR Depok berkomitmen menuntaskan pekerjaan ini secepat mungkin tanpa mengorbankan kualitas. Citra juga menyebut bahwa proyek tersebut merupakan kelanjutan dari tahapan sebelumnya, yaitu tahap pertama dan kedua yang sudah dikerjakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Rincian Pekerjaan Rekonstruksi
Rekonstruksi Jalan Cipayung–Pitara mencakup beberapa aspek penting. Selain pelebaran jalan, proyek ini juga mencakup perbaikan drainase dan penguatan dinding kali yang membentang di sisi jalan. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan genangan air yang selama ini menjadi keluhan warga.
“Beberapa titik di sepanjang jalur Cipayung–Pitara memang rawan tergenang air. Karena itu, selain pelebaran jalan, kami juga memperkuat dinding kali agar arus air bisa mengalir lancar tanpa meluap ke permukaan jalan,” kata Citra.
Pekerjaan konstruksi melibatkan ratusan pekerja, alat berat, dan material beton pracetak. DPUPR juga melakukan pengawasan harian agar pekerjaan tetap sesuai jadwal meski cuaca tidak menentu.
Pengalihan Arus Lalu Lintas
Selama proses rekonstruksi, arus kendaraan dari arah Cipayung menuju Pitara dialihkan ke beberapa jalur alternatif. Pengendara roda dua dan roda empat diminta mengikuti petunjuk petugas lapangan dan rambu sementara yang telah dipasang di titik-titik strategis.
Petugas dari Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Metro Depok turut membantu pengaturan lalu lintas di lokasi proyek. Mereka bertugas memastikan kelancaran arus kendaraan dan mencegah kemacetan panjang di jam sibuk.
“Pengendara bisa melalui jalur alternatif di kawasan Pondok Jaya atau melintas lewat Jalan Raya Sawangan. Kami sudah menempatkan petugas dan rambu agar tidak membingungkan pengguna jalan,” ujar Citra.
Respons Warga dan Harapan Pemerintah
Sebagian warga mengaku terganggu dengan adanya rekonstruksi ini, terutama di pagi hari ketika arus kendaraan padat. Namun banyak juga yang memahami pentingnya proyek tersebut.
“Kalau mau bagus memang harus sabar. Dulu jalannya sempit dan sering rusak, sekarang kalau sudah jadi pasti lebih enak dilewati,” kata Sugiarto, warga Cipayung.
Pemerintah Kota Depok menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program penataan infrastruktur berkelanjutan, yang tidak hanya berfokus pada perbaikan jalan, tetapi juga peningkatan drainase, penerangan, dan kenyamanan pejalan kaki.
“Setelah selesai, jalur ini akan lebih lebar, lebih kuat, dan memiliki saluran air yang baik. Kami ingin menjadikan kawasan ini lebih aman, terutama saat musim hujan,” terang Citra.
Komitmen DPUPR dan Pesan untuk Warga
DPUPR memastikan pihak kontraktor akan bekerja maksimal agar jalan bisa segera dibuka kembali untuk umum. Evaluasi rutin dilakukan setiap minggu untuk memantau progres lapangan dan kendala teknis yang mungkin muncul.
Citra juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati saat melintas di sekitar lokasi proyek. Pengendara diharapkan tidak memaksa masuk ke jalur yang sedang ditutup demi keselamatan bersama.
“Kami mohon kerja sama dari semua pihak. Dengan dukungan warga, proyek ini bisa cepat selesai dan hasilnya bisa dinikmati bersama,” ujarnya.
Penutup
Pekerjaan rekonstruksi Jalan Cipayung–Pitara merupakan langkah nyata Pemerintah Kota Depok dalam memperbaiki kualitas infrastruktur dan mengatasi persoalan kemacetan di jalur utama. Walau sempat menimbulkan ketidaknyamanan, manfaat jangka panjangnya akan terasa setelah proyek rampung.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat, Depok diharapkan segera memiliki ruas jalan baru yang lebih tertata, lebih luas, dan bebas genangan. Kesabaran warga hari ini akan terbayar dengan kelancaran dan kenyamanan berkendara di masa mendatang.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritabumi.web.id
