cctvjalanan.web.id Warga Jakarta yang biasa berolahraga di kawasan Thamrin–Sudirman pada akhir pekan harus bersiap menghadapi perubahan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi mengumumkan bahwa kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau yang lebih dikenal dengan Car Free Day (CFD) ditiadakan sementara.
Kebijakan ini bukan tanpa alasan. Pemprov DKI Jakarta meniadakan CFD karena adanya agenda besar berskala nasional, yakni Jakarta Running Festival, yang digelar di lokasi yang sama.
Dasar Hukum dan Pengumuman Resmi
Melalui akun resmi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, diumumkan bahwa pelaksanaan CFD di kawasan Thamrin–Sudirman untuk sementara waktu dibatalkan. Pengumuman ini juga disertai penjelasan dasar hukum yang mendasari keputusan tersebut.
Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016, khususnya Pasal 5 ayat (1). Dalam aturan itu dijelaskan bahwa pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor dapat dibatalkan apabila di waktu yang sama diadakan kegiatan bersifat nasional atau internasional yang membutuhkan pengaturan lalu lintas dan pengamanan khusus.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan bahwa kegiatan Jakarta Running Festival masuk dalam kategori tersebut. Karena melibatkan ribuan peserta dan menggunakan sebagian besar ruas jalan di kawasan Thamrin dan Sudirman, maka CFD harus disesuaikan demi keamanan bersama.
Alasan Ditiadakannya CFD
CFD Thamrin–Sudirman memang menjadi salah satu kegiatan favorit warga ibu kota setiap akhir pekan. Namun kali ini, jalur tersebut sepenuhnya dipakai untuk ajang Jakarta Running Festival, sebuah kegiatan olahraga lari massal yang diikuti peserta dari berbagai daerah.
Rute lari yang melintasi Bundaran HI hingga Gelora Bung Karno (GBK) membuat jalan perlu steril dari kendaraan dan aktivitas lain. Petugas gabungan dari Dishub, kepolisian, dan Satpol PP dikerahkan untuk memastikan keamanan pelari dan penonton di sepanjang rute.
“Keputusan meniadakan CFD adalah langkah yang sudah melalui koordinasi lintas instansi,” ujar perwakilan Dishub DKI. “Kami ingin memastikan kegiatan Jakarta Running Festival berjalan aman tanpa mengganggu rutinitas masyarakat.”
Rekayasa Lalu Lintas dan Penutupan Jalan
Selama kegiatan berlangsung, rekayasa lalu lintas diberlakukan di beberapa titik utama. Ruas Jalan MH Thamrin, Jenderal Sudirman, dan sebagian area di sekitar Dukuh Atas hingga Semanggi akan ditutup sementara.
Dishub DKI mengarahkan pengendara untuk menggunakan jalur alternatif melalui Jalan Imam Bonjol, Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan HOS Cokroaminoto. Petugas lapangan juga disiagakan untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang.
Bagi warga yang tetap ingin berolahraga, Pemprov DKI menyediakan opsi lain seperti Taman Suropati, Lapangan Banteng, dan GBK Senayan, yang tetap dibuka untuk umum.
Dampak bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha
Peniadaan CFD memang berdampak bagi sejumlah warga dan pelaku usaha kecil di sepanjang jalur Thamrin–Sudirman. Biasanya, ribuan pengunjung datang ke area tersebut untuk bersepeda, jogging, atau sekadar berjalan santai. Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di area CFD pun harus menyesuaikan diri.
Meski begitu, Pemprov DKI menegaskan bahwa kegiatan berskala besar seperti Jakarta Running Festival justru membawa manfaat ekonomi. Ribuan peserta dan pengunjung dari luar kota diharapkan mendorong sektor pariwisata dan usaha mikro.
“Acara ini membawa dampak positif karena memperkenalkan Jakarta sebagai kota yang aktif dan ramah olahraga,” ujar seorang pejabat Pemprov. “Pedagang masih bisa berjualan di titik lain yang telah kami sediakan.”
Antusiasme Peserta Jakarta Running Festival
Sementara itu, suasana di kawasan Monas hingga Sudirman dipenuhi semangat peserta yang mengikuti Jakarta Running Festival. Ribuan pelari dari berbagai komunitas olahraga ikut serta dalam ajang ini, mulai dari kategori 5K hingga 21K.
Beberapa peserta bahkan datang dari luar negeri. Mereka menyebut ajang ini menjadi bukti bahwa Jakarta semakin dikenal sebagai kota yang mampu menggelar event olahraga internasional.
“Rutenya keren, suasananya meriah, dan masyarakat Jakarta sangat antusias memberi dukungan,” ujar salah satu peserta asal Malaysia.
Imbauan Pemprov DKI untuk Warga
Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk memahami kebijakan ini dan tidak memaksakan diri datang ke area Thamrin–Sudirman selama kegiatan berlangsung. Jalur tersebut akan dijaga ketat dan tidak dapat diakses hingga acara selesai sepenuhnya.
Bagi masyarakat yang tetap ingin beraktivitas pagi, disarankan memilih kawasan olahraga lain yang lebih tenang. Pemprov juga menyiagakan petugas kebersihan serta tim medis di berbagai titik agar kegiatan berlangsung lancar.
“Keamanan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas kami,” kata perwakilan Dishub DKI. “Kami harap warga dapat bekerja sama untuk menjaga ketertiban selama acara berlangsung.”
Penutup: CFD Akan Kembali Dibuka
Setelah kegiatan Jakarta Running Festival selesai, Pemprov DKI Jakarta memastikan CFD Thamrin–Sudirman akan kembali dilaksanakan seperti biasa. Penjadwalan ulang sudah disiapkan agar warga bisa kembali beraktivitas seperti minggu sebelumnya.
Pemerintah juga berencana menambahkan kegiatan edukatif dalam agenda CFD mendatang, seperti kampanye lingkungan dan olahraga ramah keluarga.
Dengan penyesuaian ini, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa peniadaan sementara CFD bukan bentuk pembatasan, melainkan langkah pengaturan untuk mendukung acara besar nasional yang membawa citra positif bagi Jakarta.
Pemprov DKI menegaskan bahwa setiap keputusan terkait pembatasan jalan dan CFD selalu mengutamakan keselamatan publik, efisiensi lalu lintas, serta manfaat jangka panjang bagi warga. Dengan dukungan dan kerja sama masyarakat, Jakarta diharapkan terus menjadi kota yang aktif, tertib, dan ramah bagi semua kegiatan publik.

Cek Juga Artikel Dari Platform kalbarnews.web.id
