cctvjalanan.web.id Jakarta diperkirakan akan menjadi lautan manusia pada hari besar aksi unjuk rasa yang digelar ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja. Massa berencana turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi terkait kebijakan tenaga kerja, kesejahteraan buruh, serta perbaikan upah minimum yang dianggap belum berpihak kepada pekerja.
Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama Korlantas Polri telah menyiapkan langkah-langkah pengamanan dan rekayasa lalu lintas. Sejumlah ruas jalan utama yang menjadi jalur pergerakan massa dipastikan akan padat bahkan kemungkinan ditutup sementara untuk menghindari penumpukan kendaraan.
Titik Awal Aksi di JCC Senayan
Aksi besar ini akan dimulai sejak pagi hari di kawasan Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Ribuan buruh dari berbagai daerah di Jabodetabek akan berkumpul di lokasi tersebut untuk melakukan konsolidasi dan orasi sebelum bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI.
Menurut informasi yang beredar, para peserta aksi akan berangkat dari titik awal sekitar pukul sepuluh pagi dan melakukan long march melewati beberapa ruas utama. Jalur Jalan Gatot Subroto, Jalan Gerbang Pemuda, hingga kompleks parlemen diperkirakan menjadi titik paling padat akibat arus massa.
Polisi telah menyiapkan pengalihan arus kendaraan sejak dini untuk mencegah kemacetan total. Pengguna jalan disarankan menghindari rute tersebut, terutama bagi pengendara dari arah Semanggi, Slipi, Palmerah, dan Senayan.
Rute dan Rekayasa Lalu Lintas
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa pengendara dari arah Pancoran menuju Slipi disarankan melewati jalur alternatif melalui Tebet – Kuningan – Sudirman, sementara kendaraan dari arah Grogol menuju Senayan dapat berputar melalui Tomang – Tanah Abang – Kebon Sirih.
Jalur Gerbang Pemuda dan Gelora Bung Karno akan mendapat penjagaan ketat karena menjadi area transit utama bagi massa yang datang menggunakan bus atau kendaraan pribadi. Polisi juga menyiapkan area parkir khusus di sekitar Lapangan Parkir Timur Senayan untuk menampung kendaraan peserta aksi.
Korlantas memprediksi kemacetan akan terjadi bukan hanya di sekitar DPR, tetapi juga merembet hingga ke wilayah Kuningan, Palmerah, dan Pejompongan. Karena itu, masyarakat diimbau untuk menunda perjalanan yang tidak terlalu penting atau menggunakan transportasi umum seperti MRT dan TransJakarta.
Tuntutan yang Diusung
Dalam aksi ini, massa buruh membawa sejumlah tuntutan yang berfokus pada kesejahteraan tenaga kerja. Mereka menolak wacana revisi aturan ketenagakerjaan yang dinilai tidak pro-pekerja serta menuntut kenaikan upah minimum provinsi secara signifikan.
Selain itu, ada juga tuntutan untuk memperkuat jaminan sosial dan memperluas akses pekerja terhadap layanan kesehatan BPJS Kesehatan. Para buruh menilai masih banyak perusahaan yang belum patuh terhadap regulasi jaminan sosial, sementara biaya hidup terus meningkat.
Ketua salah satu konfederasi buruh menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk peringatan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi pekerja di lapangan. “Kami datang bukan untuk membuat kekacauan. Kami datang agar suara buruh didengar dan kebijakan tidak hanya menguntungkan pengusaha besar,” ujarnya.
Pengamanan Ekstra Ketat
Kepolisian memastikan bahwa ribuan personel akan dikerahkan untuk menjaga keamanan selama aksi berlangsung. Petugas ditempatkan di sejumlah titik penting, mulai dari JCC hingga kawasan DPR. Selain aparat kepolisian, tim dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Brimob juga ikut mengamankan jalannya kegiatan.
“Semua langkah antisipasi sudah kami siapkan. Kami mengimbau agar massa tetap tertib dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum,” ujar salah satu perwira pengamanan.
Selain pengamanan di lapangan, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan perwakilan serikat buruh untuk memastikan aksi berjalan damai. Jalur komunikasi dibuka agar potensi gesekan dapat dicegah sejak dini.
Dampak bagi Aktivitas Warga
Bagi warga Jakarta, aksi besar ini tentu berdampak langsung terhadap mobilitas harian. Sejumlah perkantoran di sekitar kawasan Senayan dan Gatot Subroto telah menyiapkan kebijakan work from home untuk karyawannya. Beberapa sekolah bahkan mempertimbangkan pembelajaran daring agar siswa tidak terjebak macet.
Pedagang di sekitar Senayan memanfaatkan momentum ini untuk menambah dagangan, terutama makanan dan minuman. “Kalau ada demo besar, biasanya banyak yang beli. Tapi kadang juga khawatir kalau situasi terlalu ramai,” kata Junaidi, salah satu pedagang di sekitar Gelora Bung Karno.
Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum jelas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berjanji memberikan update kondisi lalu lintas secara real time melalui akun resmi Dinas Perhubungan dan media sosial Korlantas Polri.
Seruan untuk Aksi Damai
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat menyerukan agar aksi buruh dilakukan dengan damai dan penuh tanggung jawab. Mereka menekankan pentingnya menjaga ketertiban publik agar aspirasi buruh bisa diterima dengan baik oleh pemerintah tanpa menimbulkan dampak sosial yang merugikan warga lain.
“Kebebasan berpendapat dijamin undang-undang, tetapi tetap harus dalam koridor hukum. Jika aksi dilakukan dengan tertib, justru akan memperkuat posisi buruh di mata publik,” ujar seorang pengamat kebijakan publik.
Hingga malam menjelang aksi, aparat terus menyiapkan barikade dan pembatas di sejumlah titik rawan untuk memastikan keamanan. Jakarta pun bersiap menghadapi satu hari yang akan menjadi sorotan nasional, di mana ribuan pekerja dari berbagai daerah berkumpul dalam satu suara: menuntut keadilan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritagram.web.id
