cctvjalanan.web.id Jakarta kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya tiga aksi demonstrasi besar di wilayah Jakarta Pusat. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari sejumlah ruas jalan yang berpotensi mengalami kemacetan akibat konsentrasi massa di sekitar kawasan Gambir, Medan Merdeka Barat, dan depan Istana Negara.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas serta menambah jumlah personel untuk memastikan situasi tetap kondusif. “Ada tiga kegiatan aksi hari ini di wilayah Jakarta Pusat. Semua sudah kami siapkan pengamanan dan pengalihan arusnya,” ujarnya.
Tiga Titik Aksi Utama
Aksi pertama digelar oleh Forum Pemuda dan Mahasiswa Motui–Jakarta, yang membawa isu seputar kebijakan energi dan pembangunan wilayah timur Indonesia. Massa rencananya berkumpul di kawasan Gambir, dengan titik kumpul awal di Pos Polisi Merdeka Barat sebelum bergerak menuju area sekitar kantor kementerian terkait.
Aksi kedua berasal dari Aliansi Rakyat Untuk Keadilan Sosial (ARAKS) yang akan menyuarakan tuntutan mengenai kenaikan harga bahan pokok dan transparansi anggaran publik. Mereka dijadwalkan menggelar orasi di depan Gedung DPR/MPR, kemudian melanjutkan long march ke arah Patung Kuda.
Sementara itu, aksi ketiga diinisiasi oleh Gerakan Buruh Bersatu (GBB). Massa dari berbagai serikat pekerja ini akan memusatkan kegiatannya di sekitar Istana Negara, menuntut peninjauan ulang terhadap kebijakan ketenagakerjaan dan kesejahteraan pekerja sektor industri.
Ketiga kelompok massa ini berpotensi berkumpul dalam waktu hampir bersamaan, sehingga pihak kepolisian menegaskan pentingnya pengaturan lalu lintas yang terencana agar tidak mengganggu aktivitas warga.
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan
Kepolisian sudah menyiapkan beberapa langkah rekayasa lalu lintas sejak pagi. Jalur Medan Merdeka Barat dan Jalan Veteran menjadi area yang paling mungkin mengalami penutupan sementara, terutama bila jumlah massa terus bertambah.
Arus kendaraan dari arah Harmoni menuju Monas dialihkan ke Jalan Juanda, sedangkan kendaraan dari arah Tugu Tani diarahkan ke Jalan Abdul Muis. Petugas juga menyiapkan jalur alternatif bagi pengendara yang hendak menuju Tanah Abang atau Sudirman agar tidak terjebak di sekitar kawasan Gambir.
“Langkah ini dilakukan agar aktivitas masyarakat tetap berjalan. Kami berusaha menjaga keseimbangan antara hak menyampaikan pendapat dan ketertiban umum,” jelas Iptu Ruslan.
Selain personel kepolisian, petugas dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP juga dilibatkan dalam pengamanan dan pengaturan lalu lintas.
Situasi Lapangan Mulai Padat
Pantauan di lokasi menunjukkan, sejak pagi hari sejumlah massa mulai berdatangan ke titik kumpul masing-masing. Mereka membawa spanduk dan pengeras suara sambil meneriakkan yel-yel perjuangan. Polisi yang berjaga tampak berbaris rapi di depan barikade untuk menjaga jarak aman antara peserta aksi dan pengguna jalan.
Kawasan sekitar Monas dan Patung Kuda mulai menunjukkan tanda-tanda kepadatan. Beberapa pengendara ojek online mengeluhkan sulitnya mencari rute alternatif karena banyak jalan ditutup sementara. “Biasanya saya bisa lewat Merdeka Barat, tapi sekarang harus mutar jauh lewat Abdul Muis,” ujar salah satu pengendara.
Meski demikian, hingga siang hari suasana masih terkendali. Aparat terus berkoordinasi dengan koordinator lapangan dari masing-masing kelompok agar aksi berjalan tertib dan tidak memicu bentrokan.
Fokus Polisi pada Pencegahan Kericuhan
Pihak kepolisian menegaskan tidak akan menoleransi tindakan anarkistis. Setiap kelompok diimbau menjaga kedisiplinan dan mematuhi aturan penyampaian pendapat di muka umum. Petugas juga menyiapkan tim negosiasi dan pengamanan cadangan di sejumlah titik rawan.
“Kami ingin semua berjalan damai. Polisi hadir bukan untuk membatasi, tetapi untuk menjaga agar kegiatan ini tidak mengganggu kepentingan publik,” ujar seorang perwira di lapangan.
Ia juga meminta masyarakat untuk menghindari daerah sekitar Monas, Istana Negara, dan Gedung DPR bila tidak memiliki kepentingan mendesak. Wilayah tersebut dipastikan padat dan rawan kemacetan selama aksi berlangsung.
Respons Masyarakat dan Aktivitas Sekitar
Sementara itu, sejumlah perkantoran di kawasan Medan Merdeka Barat memilih menerapkan sistem kerja fleksibel. Beberapa pegawai diarahkan untuk bekerja dari rumah demi menghindari risiko keterlambatan akibat penutupan jalan.
Para pedagang kaki lima di sekitar area aksi juga menyesuaikan aktivitasnya. “Biasanya ramai kalau ada demo, tapi kadang juga sepi karena orang takut macet,” kata Wawan, penjual makanan di sekitar Monas.
Meskipun banyak warga yang khawatir akan potensi kemacetan panjang, sebagian lainnya menilai bahwa demonstrasi merupakan bentuk kebebasan berekspresi yang perlu dijaga. “Selama tertib dan tidak anarkis, demo itu sah. Yang penting polisi bisa atur supaya jalan tetap aman,” ujar seorang karyawan swasta yang melintas di kawasan tersebut.
Penutup
Tiga aksi besar yang digelar hari ini menjadi pengingat bahwa Jakarta masih menjadi pusat aspirasi nasional. Dengan jumlah massa yang besar dan lokasi yang berdekatan, kolaborasi antara aparat dan peserta aksi menjadi kunci agar kegiatan berlangsung aman dan damai.
Pihak kepolisian memastikan akan terus memantau perkembangan situasi hingga semua kegiatan selesai. Masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti petunjuk petugas di lapangan, serta menggunakan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan panjang.

Cek Juga Artikel Dari Platform outfit.web.id
