cctvjalanan.web.id Menjelang pelaksanaan rapat paripurna pemakzulan Bupati Pati, suasana di pusat kota mulai terasa tegang. Sejak pagi, petugas kepolisian tampak bersiaga di sejumlah titik strategis untuk mengamankan jalannya agenda politik besar tersebut. Jalan menuju Alun-alun Pati pun ditutup sementara waktu.
Penutupan dilakukan guna mengantisipasi potensi keramaian warga dan memastikan jalannya sidang berjalan kondusif. Arus lalu lintas yang biasanya padat di sekitar kawasan pemerintahan kini tampak lengang, dialihkan ke jalur alternatif oleh petugas di lapangan.
Penyekatan Ketat di Sekitar Alun-Alun
Pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah aparat kepolisian berjaga di titik-titik utama, seperti perempatan Jalan Pemuda dan kawasan Tugu Knalpot Brong yang mengarah ke Alun-alun. Di depan Gedung DPRD Pati, garis pembatas dan kawat berduri sudah terpasang rapi, menandai area yang tidak boleh dilalui masyarakat umum.
Puluhan kendaraan polisi berjajar di pinggir jalan, sementara satuan Brimob dan Satlantas terus berkoordinasi menjaga ketertiban. Meski tidak ada laporan gangguan, kesiapsiagaan aparat menunjukkan bahwa rapat paripurna ini bukanlah acara biasa.
Beberapa warga tampak memantau dari kejauhan, sebagian lainnya merekam suasana menggunakan ponsel. “Tiap kali ada rapat besar seperti ini, pasti ramai. Tapi sekarang lebih ketat dari biasanya,” ujar Siti, seorang pedagang di sekitar lokasi.
Fokus Keamanan dan Antisipasi Massa
Kabag Ops Polres Pati menyampaikan bahwa pengamanan dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya di area sekitar DPRD dan kantor Bupati, tetapi juga di titik-titik simpang jalan utama menuju pusat kota.
Pihak kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas agar mobilitas masyarakat tetap berjalan lancar meski ada penutupan. Arus kendaraan dari arah selatan dialihkan ke Jalan Diponegoro, sedangkan dari arah barat diarahkan menuju Jalan Raya Pati-Juwana.
“Pengamanan ini bertujuan menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif. Kami tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk membuat kericuhan,” ujar seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.
Selain aparat kepolisian, petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan juga dikerahkan untuk membantu mengatur lalu lintas serta menertibkan pedagang kaki lima di sekitar area Alun-alun.
Agenda Sidang Pemakzulan
Rapat paripurna DPRD Pati kali ini menjadi sorotan publik karena membahas nasib Bupati Pati, Sudewo, yang diduga terlibat sejumlah pelanggaran administratif dan dugaan penyalahgunaan kewenangan. Proses pemakzulan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian sidang internal yang telah dilakukan oleh DPRD dalam beberapa pekan terakhir.
Pimpinan DPRD Pati menyebut agenda hari ini sebagai tahap final untuk memutuskan apakah Sudewo akan diberhentikan dari jabatannya atau tidak. Sidang dijadwalkan berlangsung secara tertutup dengan pengamanan ekstra ketat.
Sejumlah anggota dewan terlihat memasuki gedung dengan pengawalan ketat. Tidak semua pihak diizinkan masuk, bahkan media hanya diperbolehkan meliput dari area luar gedung.
Respons Publik dan Pandangan Tokoh Masyarakat
Berita mengenai pemakzulan ini memicu berbagai reaksi di tengah masyarakat. Sebagian warga mendukung langkah DPRD karena dianggap sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab terhadap publik. Namun, tidak sedikit pula yang menilai keputusan ini sarat kepentingan politik.
Salah satu tokoh masyarakat Pati, Bambang Sutrisno, mengatakan bahwa apa pun hasilnya, masyarakat berharap proses berjalan dengan adil dan terbuka. “Yang penting bukan siapa yang menang atau kalah, tapi bagaimana keputusan itu bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Di sisi lain, para akademisi menyoroti pentingnya momentum ini sebagai pembelajaran bagi daerah lain. Mereka menilai pemakzulan bukan hanya soal jabatan, tapi juga integritas penyelenggaraan pemerintahan.
Suasana Kota yang Tegang Tapi Terkendali
Meski situasi di sekitar Alun-alun Pati terlihat tegang, tidak ada tanda-tanda kericuhan. Pedagang tetap membuka lapak di area yang aman, sementara sebagian warga memilih mengamati dari kejauhan. Suasana kota terasa lebih sepi dari biasanya, seolah menunggu hasil sidang yang menentukan arah kepemimpinan daerah.
Sementara itu, beberapa kendaraan milik dinas terlihat keluar masuk halaman kantor DPRD. Sejumlah pejabat daerah dikabarkan sudah hadir sejak pagi, sementara beberapa anggota legislatif datang dengan pengawalan pribadi.
Antisipasi Pasca Sidang
Polres Pati telah menyiapkan langkah lanjutan untuk mengantisipasi situasi pasca paripurna. Jika keputusan pemakzulan disahkan, aparat akan tetap bersiaga hingga suasana kota benar-benar stabil.
“Biasanya setelah sidang seperti ini, ada kelompok yang melakukan aksi spontan. Kami sudah siapkan personel untuk berjaga di beberapa titik rawan,” ujar seorang perwira pengamanan.
Sejumlah spanduk dan baliho dukungan untuk masing-masing kubu terlihat di pinggiran jalan. Meski begitu, situasi tetap terkendali dan tidak ada indikasi tindakan provokatif.
Menjelang siang, langit Pati mulai cerah. Dari arah utara, konvoi kendaraan kecil yang membawa sejumlah dokumen terlihat melintas menuju kompleks pemerintahan. Isyarat bahwa paripurna besar ini akan segera dimulai.
Bagi warga Pati, hari ini menjadi momen bersejarah yang mungkin akan dikenang lama. Apapun hasil sidang paripurna nanti, masyarakat berharap semua pihak dapat menerima keputusan dengan lapang dada, demi kelangsungan pemerintahan yang stabil dan damai.

Cek Juga Artikel Dari Platform kabarsantai.web.id
