cctvjalanan.web.id Suasana Lapangan Gajah Mada, Lamongan, berubah semarak pagi itu. Ribuan warga dari berbagai kecamatan berkumpul untuk mengikuti Jalan Sehat Santri, sebuah kegiatan yang menjadi bagian dari peringatan Hari Santri Nasional.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan membaur bersama masyarakat. Dengan mengenakan pakaian olahraga bernuansa hijau dan putih, ia berjalan di tengah barisan peserta yang memenuhi area lapangan.
Semangat Kebersamaan dan Antusiasme Warga
Acara yang digagas oleh PCNU dan PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan ini berlangsung meriah. Masyarakat tampak penuh semangat, mulai dari pelajar, santri, ibu-ibu Muslimat, hingga komunitas pemuda lokal.
Selain itu, acara ini tidak hanya menjadi kegiatan olahraga, tetapi juga ajang mempererat silaturahmi antarwarga. Tawa dan sorak gembira terdengar di sepanjang rute jalan sehat yang membentang beberapa kilometer dari Lapangan Gajah Mada menuju pusat kota Lamongan.
Panitia juga menyiapkan berbagai doorprize menarik, mulai dari perlengkapan rumah tangga hingga hadiah utama berupa satu unit sepeda motor dan paket ibadah umrah.
“Antusiasme masyarakat luar biasa. Mereka datang bukan hanya untuk olahraga, tapi juga untuk menunjukkan rasa cinta terhadap nilai-nilai santri dan semangat kebangsaan,” ujar salah satu panitia.
Pesan Kebangsaan dari Gubernur Khofifah
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pesan kebangsaan yang penuh makna. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Lamongan yang luar biasa kuat.
“Jalan sehat ini menggambarkan bagaimana masyarakat bergerak bersama dalam satu langkah, satu irama, dan satu tujuan. Inilah wujud nyata dari semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa kita,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa semangat tersebut sejalan dengan makna Hari Santri Nasional. Momentum ini, kata Khofifah, menjadi pengingat atas peran besar para ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun Indonesia.
“Dari Hari Santri, kita belajar tentang Resolusi Jihad. Saat itu, para santri dan ulama bersatu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan semangat pengabdian dan cinta tanah air yang tulus,” jelasnya.
Makna Hari Santri Bagi Generasi Muda
Khofifah mengajak generasi muda untuk tidak melupakan sejarah perjuangan para santri. Menurutnya, semangat keikhlasan, disiplin, dan kemandirian yang dimiliki kalangan santri harus menjadi teladan bagi anak muda masa kini.
“Santri adalah simbol perjuangan moral bangsa. Mereka belajar bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kemaslahatan umat. Nilai-nilai itu harus terus hidup dalam diri generasi sekarang,” ungkap Khofifah.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai toleransi dan kerukunan. Ia berharap masyarakat bisa terus menjaga persatuan meski berbeda pandangan dan latar belakang.
“Bangsa ini berdiri di atas keberagaman. Dari pesantren, kita belajar bagaimana menghargai perbedaan dan menanamkan cinta tanah air sejak dini,” tambahnya.
Peran NU dan Muslimat dalam Membangun Masyarakat
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata peran Nahdlatul Ulama (NU) dan Muslimat NU dalam memperkuat kehidupan sosial masyarakat. Melalui kegiatan seperti jalan sehat, NU ingin menunjukkan bahwa dakwah tidak hanya dilakukan di masjid, tetapi juga di ruang publik yang membangun kebersamaan.
Ketua PCNU Lamongan, dalam sambutannya, mengatakan bahwa acara ini menjadi bagian dari upaya mempererat tali silaturahmi antarumat dan menghidupkan kembali nilai kebersamaan di tengah masyarakat modern.
“NU akan terus hadir di tengah umat dengan semangat kebangsaan dan moderasi. Jalan sehat ini hanyalah salah satu bentuk nyata dari dakwah kebersamaan,” katanya.
Sambutan Hangat dari Warga Lamongan
Masyarakat Lamongan menyambut kehadiran Gubernur dengan penuh kegembiraan. Banyak warga yang antusias berfoto bersama dan menyapa Khofifah secara langsung.
Seorang peserta bernama Siti Rohmah, warga Desa Deket Kulon, mengaku senang bisa ikut serta. “Saya datang bersama keluarga sejak pagi. Kami senang karena ini bukan hanya olahraga, tapi juga bentuk kebersamaan,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa santri dari pondok pesantren di sekitar Lamongan juga ikut meramaikan kegiatan ini dengan membawa bendera merah putih kecil. Mereka berjalan sambil melantunkan shalawat dan lagu perjuangan yang membuat suasana semakin semangat.
Doorprize dan Hiburan Meriah
Setelah seluruh peserta mencapai garis finis, acara dilanjutkan dengan pengundian doorprize. Suasana semakin meriah ketika nama-nama pemenang diumumkan.
Selain pembagian hadiah, panitia juga menghadirkan pertunjukan musik religi dan paduan suara santri. Beberapa pelajar menampilkan drama pendek bertema perjuangan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Acara ini luar biasa. Anak-anak senang, orang tua bahagia, semuanya guyub dan kompak,” kata salah satu pengunjung.
Penutup: Refleksi Semangat Santri untuk Negeri
Melalui kegiatan ini, masyarakat Lamongan kembali diingatkan bahwa semangat santri bukan hanya milik pesantren, tetapi milik seluruh bangsa. Nilai-nilai disiplin, keikhlasan, dan cinta tanah air yang diwariskan para ulama menjadi fondasi kuat bagi Indonesia yang damai dan sejahtera.
Gubernur Khofifah menutup acara dengan pesan inspiratif, “Kita semua adalah bagian dari perjuangan itu. Mari terus jaga persatuan dan semangat gotong royong demi kemajuan Jawa Timur dan Indonesia.”
Dengan demikian, Jalan Sehat Hari Santri di Lamongan bukan sekadar kegiatan olahraga, melainkan simbol kebersamaan, refleksi sejarah, dan semangat nasionalisme yang terus hidup di tengah masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform medianews.web.id
